Air Super Mineral Mina

Air Super Mineral Mina

Jumat, 15 Oktober 2010

Terapi Autis Dengan 4Life Transfer Factor


Autis|Autism|Autisme|Autisma merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang berat, yang timbul dalam 3 tahun pertama kehidupan anak.
Penyebab Autis adalah gangguan neurobiologist yang sangat kompleks. Ini dapat disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan seperti pengaruh negatif selama masa perkembangan otak . Beberapa faktor yang menyebabkan pengaruh negatif tersebut antara lain :
- penyakit infeksi yang disebabkan virus, kuman & jamur yang mengenai susunan saraf pusat,
- trauma,
- keracunan logam berat dan zat kimia lain baik selama masa dalam kandungan maupun setelah dilahirkan,
- gangguan imunologis ( autoimun )
- gangguan absorbsi protein tertentu akibat kelainan di usus.

Gejala Autis bisa dideteksi mulai dari
bayi hingga tahun kelima pertumbuhan anak, seperti dikutip dari Disabledworld, Selasa (16/2/2010) :

Baru Lahir
Sejak bayi, anak autis biasanya tidak bisa merasakan atau merespons kehadiran orangtuanya. Ia tidak akan tertarik untuk melakukan kontak mata dan cenderung tertarik dengan objek yang bergerak. Bayi autis juga lebih banyak diam dan tidak menangis selama berjam-jam.

- Tahun Pertama
Ada sejumlah kemampuan utama yang umumnya dicapai anak anak dalam usia setahun antara lain berdiri dengan bantuan orangtua, merangkak, mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan tangan, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya. Jika anak tidak dapat melakukan kemampuan ini, tidak berarti itu gejala autisme. Ia dapat saja mencapai kemampuan itu nanti. Namun tak ada salahnya untuk waspada dan segera periksakan jika anak tak mencapai satu pun kemampuan umum diatas.

- Tahun Kedua
Gejala autisme terlihat lebih jelas jika anak tidak tertarik pada ibunya atau orang lain, jarang menatap atau tidak terjadi kontak mata, tidak menunjuk atau melihat pada objek yang diinginkan, tak dapat mengucapkan dua patah kata, kehilangan kata-kata yang sebelumnya ia kuasai, mengulang-ulang gerakan seperti menggoyangkan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan-belakang, tidak suka bermain, sering berjalan berjinjit.

- Tahun Ketiga - Kelima
Gejala autisme setelah tahun kedua, semua yang terjadi pada tahun sebelumnya di atas dengan tambahan terobsesi oleh suatu objek tertentu seperti mainan atau game, sangat tertarik dengan suatu rutinitas, susunan atau keteraturan benda, sangat marah jika keteraturan atau susunan benda terganggu, sensitif terhadap suara keras yang sebenarnya tidak mengganggu anak lainnya dan sensitif terhadap sentuhan orang lain seperti tak suka dipeluk.
Deteksi dini bisa mengurangi beban mental dan mempercepat penanganan maupun penyembuhan anak autis.



Terapi Autis dengan 4Life Transfer Factor Advance
Terapi Autis 4Life Transfer Factor Advance

Dari beberapa penyebab autis yang telah diketahui diatas, sebagian besar dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya, seperti:
- membunuh penyebab infeksi pada otak (spt: virus, kuman & jamur),
- membuang semua racun yang masuk kedalam tubuh (melalui makanan, air & udara),
- autoimun (sel-sel kekebalan yang justru menyerang sel sel otak anak),
- gangguan absorpsi tertentu akibat kelainan diusus ( yang kemungkinan disebabkan oleh adanya zat racun, kuman, bakteri, alergi).


4Life Transfer Factor Advance menjadi pilihan yang paling bagus bagi penderita autis karena
4Life Transfer Factor Advance membantu tubuh anak dalam :
menghilangkan/menangkal infeksi virus, kuman, jamur
4Life Transfer Factor berisi informasi kekebalan tubuh (foto kimiawi
virus, kuman, jamur dan cara mengalahkan mereka) dari sistem kekebalan tubuh heroik yang telah mengalahkan 200.000 jenis virus, kuman & jamur. Sel-sel kekebalan tubuh anak bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengalahkan sumber infeksi, yaitu virus, kuman & jamur.
- memperbaiki kelainan kekebalan tubuh (autoimun)
Informasi kekebalan yang ada dalam 4Life Transfer Factor juga bisa digunakan oleh sel-sel kekebalan tubuh anak dalam mengenali mana sumber ancaman mana yang bukan, sehingga bisa menghindarkan sel-sel kekebalan tubuh anak menyerang dirinya sendiri, tetapi mengarahkan mereka untuk menyerang sumber ancaman yang sesungguhnya seperti virus, kuman, jamur, sel kanker & zat racun didalam tubuh.
- menurunkan kecenderungan alergi
Keadaan alergi hampir mirip dengan autoimun, tetapi bedanya bila autoimun pemicunya dari dalam tubuh (spt: sel
darah merah, sel pankreas, dll ) sedangkan alergi dari luar tubuh seperti makanan, minuman, debu, udara dingin/panas, serbuk sari, protein tertentu, zat-zat tertentu, dll).
- membuang zat racun dari dalam tubuh
Setiap hari banyak sekali racun yang masuk ke dalam tubuh kita baik melalui makanan, minuman, udara, bahkan melalui efek dari obat yang kita konsumsi atau vaksinasi ( mengandung logam berat merkuri ). Dengan
informasi kekebalan yang dimilikinya, 4Life Transfer Factor membantu sel-sel kekebalan tubuh mengidentifikasi berbagai macam zat-zat beracun didalam tubuh dan membuangnya.
4Life Transfer Factor Advance sangat aman dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan oleh bayi yang baru berumur 1 hari ( bayi prematurpun boleh mengkonsumsi 4Life Transfer Factor ).
Mengkonsumsi 4Life Transfer Factor sama amannya dengan minum ASI bagi anak-anak & bayi, mengapa demikian?  karena didalam ASI juga terdapat Transfer Factor ibu. Transfer Factor yang berasal dari Manusia, Sapi & Ayam bentuknya sama dan bisa saling berbagi pakai secara aman
.
Terapi Autis 4Life Transfer Factor - Dr Kenneth BockDR KENNETH BOCK, Pakar AUTIS dari Amerika, berpendapat bahwa autisme dapat diterapi secara efektif melalui diet khusus, suplemen gizi dan pembuangan racun.
Dr Bock memasukkan 4Life Transfer Factor Advance dalam protokol pengobatan bagi para penderita Autis.




Studi tentang Penggunaan 4Life Transfer Factor Advance pada Penderita Autis
- Study 1
Fudenberg HH. Dialysable lymphocyte extract (DLyE) in infantile onset autism: a pilot study. Biotherapy. 1996;9(1-3):143-7. Neurolmmuno Therapeutics Research Foundation Spartanburg, S.C., USA.

40 infantile autistic patients were studied. They ranged from 6 years to 15 years of age at entry. 22 were cases of classical infantile autism; whereas 18 lacked one or more clinical defects associated with infantile autism ("pseudo-autism"). Of the 22 with classic autism, 21 responded to transfer factor (TF) treatment by gaining at least 2 points in symptoms severity score average (SSSA); and 10 became normal in that they were main-streamed in school and clinical characteristics were fully normalized. Of the 18 remaining, 4 responded to TF, some to other therapies. After cessation of TF therapy, 5 in the autistic group and 3 of the pseudo-autistic group regressed, but they did not drop as low as baseline levels.

- Study 2
Kenneth Bock, MD. Transfer Factor Study with Autistic Children.

9 children
ages: 2.9-9.9
average age: 5.07

These children were given three capsules of Transfer Factor, three times daily, for three months. Each patient was assessed prior to the treatment, six weeks into the study, and at the completion of the three-month study. Dr. Bock used the Gilliam Autism Rating Scale for evaluation purposes. This method applies different scores based on: stereotyped "autistic" behaviors, communication, social interaction and developmental markers. These scores are then added together to determine an autism quotient. The higher the autism quotient is, the higher the degree of autism in the patient.

At the end of the three-month study, seven out of the nine autistic children had at least some improvement. Specifically, these improvements included:

* More attentive
* Eye contact improved
* Eczema improved
* Decreased incidence of illness
* Improved language skills
* Resolution of diarrhea
* Improved toileting skills

Although this study was small, Dr. Bock believes its results are very promising. He has included Transfer Factor as part of his treatment protocol and is excited about its possibilities for boosting the immune system in patients with autism as well as many other conditions he encounters on a daily basis.
Dr. Kenneth Bock is a physician who is renowned for his integrated approach to health and wellness. For the past 17 years he has integrated alternative modalities with conventional medicine into what he calls Progressive Medicine. He is the co-author of two books: The Road to Immunity and Natural Relief for your Child's Asthma. Dr. Bock recently conducted an important study on the use of Transfer Factor with children who have Autism Spectrum Disorders.

- Clinical observation of Dr. David Markowitz (Pediatrician)
"Some interesting observations from 4-5 kids with autism in our practice. All were started on transfer factors as a means to boost their immune system and hopefully keep them healthier. Well, that worked! But interestingly, all have shown better communication skills, better interactive skills, and less self-stimulatory behavior. Parents are delighted. Dr. Kenneth Bock in NY has seen similar observations. Amazing what a boosted immune system can do."
Dr. Markowitz is a pediatrician in Kennebunk, ME with a patient base of 4,500 children and has served as the Senior Pediatrician in a Private Pediatric Practice for 19 years. He received his Bachelor of Science degree from the University of Rochester in New York. He received his medical degree, general Pediatric training, and Pediatric Hematology/Oncology Fellowship from the University of Connecticut School of Medicine in Farmington, Connecticut.



Testimoni
Lutfi Zakaria, Jakarta
Terapi Autis 4Life Transfer Factor - Lutfi ZakariaDi vonis Autisme sejak umur 2 th. Bermacam pengobatan telah di coba orangtuanya dgn biaya ratusan juta rupiah. Hingga umur 5 th, Lutfi belum dapat bicara dan hanya bermain sendirian. Pd Maret 2006, org tuanya memberi TF Advance dan Chewable tiap hari 2x. Setelah 2 bulan mengkonsumsi TF, Lutfi menunjukkan kemajuan sgt baik, penuturan kata sudah mulai teratur, menjuarai sains di sekolahnya, sudah tidak perlu guru pembimbing dan semakin normal keadaannya. Thanks to TF.

H. Hamzah Sarban, Medan
Anak saudaranya menderita autis
Menjadi tenang & mudah berkonsentrasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar