Air Super Mineral Mina

Air Super Mineral Mina

Selasa, 26 Oktober 2010

4Life Transfer Factor untuk Penyakit Autoimun

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari zat berbahaya dari virus, bakteri, racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun mengalami gangguan, justru akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.

4Life Transfer Factor Solusi Alternatif untuk penderita penyakit autoimun, cara kerjanya menyeimbangkan sistem imun yang terlalu aktif.
Gangguan ini disebut gangguan atau jenis penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat.
Normalnya, pasukan sistem kekebalan tubuh sel darah putih membantu melindungi tubuh terhadap zat berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun, sel-sel kanker dan darah atau jaringan dari orang atau spesies lain. Sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya.
Tapi pada pasien dengan gangguan mekanisme penyakit autoimun, sistem kekebalan tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen.

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun.

Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:

  • Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)

  • Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)

  • Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)

  • Diabetes tipe I

  • Rheumatoid arthritis (radang sendi)

  • Systemic lupus erythematosus / Lupus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)

  • Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)

  • Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata

  • Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)

  • Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)

  • Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)

  • Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)

Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah. Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Misalnya, pemberian suplemen tiroid, vitamin, suntikan insulin atau transfusi darah. Tidak ada usaha pencegahan yang bisa dilakukan untuk gangguan autoimun.

Senin, 25 Oktober 2010

Penyakit Stroke dan Cara Aman Menghindarinya

stroke
Penyakit Stroke (Penyakit Serebrovaskuler) adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Stroke bisa berupa stroke iskemik maupun stroke pendarahan (hemoragik).
Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah.
Pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.

Penyebab Stroke,  pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur arteri yang menuju ke otak.
Misalnya suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak.
Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya pembekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya.
Stroke semacam ini disebut emboli serebral, yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan stroke.
Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan menyempitnya pembuluh darah yang menuju ke otak.
Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan.
Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun.
Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.


 

 waspadai stroke
Satu dari empat orang yang terserang stroke meninggal dalam setahun. Mereka yang lolos dari maut dapat menderita cedera otak yang berpengaruh pada kemampuan bicara, daya ingat, dan pola pikir, juga kelumpuhan.
Kabar baiknya, jika Anda langsung menyiapkan diri dari sekarang, Anda dapat mengurangi sebagian besar risiko Anda, baik sekarang maupun dengan bertambahnya usia. Proses menuju penyakit stroke dimulai pada awal usia 40-an atau sebelumnya. Karena itu, sekaranglah saat yang tepat untuk mulai mencegahnya.
Matikan rokok
Jika Anda berhenti merokok, resiko terkena serangan jantung dan stroke berkurang hingga setengahnya. Namun, jangan mengurangi rokok. Merokok banyak atau sedikit pada dasarnya sama saja. Anda harus menghentikannya sama sekali.
Periksa tekanan darah
Stroke terjadi bila pembuluh darah otak pecah atau adanya pecahan plak aterosklerosis yang lepas dan menyumbat aliran darah ke sebagai otak. Stroke lebih sering terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan, mengendalikan tekanan darah tinggi dapat memangkas risiko stroke hingga 40 persen. Dalam hal ini tekanan darah 140/85 dianggap tinggi.
Cegah Stroke dengan 4life transfer factor cardio

4Life Transfer Factor® Cardio 


Transfer Factor CardioKegunaan :
Menurunkan Kadar Kolesterol LDL
Membersihkan & Memperlancar peredaran darah.
Membasmi Kuman Yang Menyerang Pembuluh Darah Jantung
Sebagai Antioksidan
4Life Transfer Factor Cardio merupakan suplemen kesehatan yang paling inovatif untuk membantu sistem imun tubuh secara menyeluruh untuk kesehatan Kardiovaskular. Jantung kita bekerja 24 jam nonstop setiap hari, memompa darah berliter-liter ke seluruh tubuh, dengan pola hidup yang sibuk seperti sekarang ini, kita harus menitik beratkan untuk mendukung sistem kardiovaskular.
Kandungan Bahan TF Cardio :
Cardio Targeted Transfer Factor, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Niacin, Vitamin B6, Folate, Vitamin B12, Magnesium, Zinc, Selenium, Copper, Potassium, and Proprietary Blend (Butchers Broom, Ginkgo biloba, Hawthorn, Garlic, Coenzyme Q-10, Red Rice Yeast Extract, Resveratrol, and Ginger Oil).

Kamis, 21 Oktober 2010

Fungsi dan Manfaat Transfer Factor serta Kekuatan Produk 4Life Transfer Factor

Transfer Factor dapat digunakan untuk penyakit yang disebabkan oleh LEMAHNYA SISTEM IMUN dan penyakit yang disebabkan SISTEM IMUN YANG TERLALU AKTIF/TIDAK NORMAL (Autoimmune Disease), diantaranya :

CARA KERJA TRANSFER FACTOR & MANFAATNYA

Asma, Lupus, Kanker, Autoimun, Alergi, Alzheimer, Ambeien, Arthritis, Asam Urat, Autisme, Batuk, Bronchitis, Ginjal , Campak, Kista, Darah Rendah, Hipertensi, Demam Berdarah, Demam / Flu, Diabetes Tipe 1 & Diabetes Tipe 2 (gangguan pada pankreas), Eksim, Flu Burung, Hepatitis, Herpes, Hiv Aids, Infeksi Lever, Infeksi Mata, Infeksi Paru-paru, Infeksi Usus, Infeksi Virus, Jerawat, Kanker/Tumor, Leukimia, Lupus, Maag (gangguan metabolisme), Menopause, Migraine, Multiple Sclerosis, Myom, Neurogical Disease, Nyeri Badan /Otot, Obesitas/Kegemukan, Parastic Disease, Parkinson, Jantung Koroner, Prostat,Masalah Reproduksi, Psoriasis, Rematik, Sakit Kulit, SARS, Sinusitis , Step, Stroke, Tbc, Thyroid, Varises, Vertigo, Penyakit Kelamin, Kolesterol, membersihkan dan melancarkan peredaran darah dan sangat baik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak

“BUKAN TRANSFER FACTOR YANG MENGALAHKAN PENYAKITNYA, TETAPI SISTEM IMUN KITA SENDIRI YANG AKAN MELAWAN PENYAKIT DENGAN BANTUAN DARI TRANSFER FACTOR”

 

Dalam fungsi meningkatkan imun, Transfer Factor adalah:

HASIL RISET DR ROB ROBERTSON MENGGUNAKAN TRANSFER FACTOR DALAM FUNGSI PENINGKATAN NATURAL KILLER SEL SEBELUM & SESUDAHNYA

* 30 kali lebih efektif dari Ginseng, Spirulina, Royal Jelly, Chlorella,Alfafa, Green Tea, Wheat Grass, Ginkgo, Chlorophyll,Gotu-Kola,Bee Propolis, Grape Seed, Maca, dll

* 29 kali lebih efektif dari Noni & Aloevera

* 19 kali lebih efektif dari Kolostrum /IgG

* 15 kali lebih efektif dari Cordyceps

* 10 kali lebih efektif dari Echinacea

* 8 kali lebih efektif dari Lingzhi/Gano

Source : Jeunesse Inc. – Institute of Longevity Medicine, California, USA.


HASIL RISET TRANSFER FACTOR

“TRANSFER FACTOR LEBIH EFISIEN & EFEKTIF DALAM PERAWATAN & PENYEMBUHAN PENYAKIT BAYANGKAN ANDA HARUS MENGKONSUMSI 30 BOTOL HERBAL SENILAI Rp. 100.000 UNTUK MENDAPATKAN KEKUATAN 1 BOTOL TRANSFER FACTOR”

 

 

Sumber Transfer Factor serta cara Kerja Transfer Factor

Transfer Factor di ekstrak dari susu awal sapi dan inti kuning telur ayam, di proses menggunakan teknologi Nano jadi aman di konsumsi tidak menyebabkan alergi dan tidak mengandung susu dan antibodi hewan (IgG) seperti yang terdapat dalam kolostrum.

TRANSFER FACTOR DI EKSTRAK DARI SUSU AWAL SAPI & INTI KUNING TELUR AYAM

4Life Research membuat Transfer Factor menggunakan teknologi Nano Factor yang di patenkan hingga tahun 2020 sehingga respon sistem imun akan lebih efisien dan lebih cepat.

Mengapa Transfer Factor di ekstrak dari susu awal

sapi ?

Sapi mempunyai susu awal yang cukup banyak. Transfer Factor tidak ditujukan kepada jenis tertentu, boleh digunakan oleh manusia walaupun sumbernya adalah dari mamalia lain.

TEKNOLOGI NANO 4LIFE PROSES EKSTRAK TRANSFER FACTOR - DI PATENKAN HINGGA TAHUN 2020

Sapi juga lebih kuat menghadapi serangan-serangan penyakit seperti kotoran, kuman,parasit, virus, hama, bakteri dan sebagainya, menjadikan sistem imunnya jauh lebih kuat dari manusia.

lni bermakna Transfer Factor dari unsur kolostrum lembu mempunyai banyak “memori” dan “kepintaran” dalam mendidik dan merangsang sistem imun, sehingga transfer factor dapat menjadi obat sekaligus sebagai pencegahan terhadap datangnya penyakit

Ada 3 point penting KEUNIKAN cara kerja Transfer Factor, point 1 dan 3 tidak  di miliki oleh produk kesehatan lainnya.

1. MENGENALI : Transfer Factor membantu sistem imun untuk mengenal musuh (virus, bakteri, parasit, jamur, sel kanker, dll) lebih cepat.

CARA KERJA TRANSFER FACTOR

2. MERANGSANG : Transfer Factor merangsang sistem imun untuk menyerang musuh serta mengingat bentuk-bentuk mereka, agar serangan di kemudian hari sistem imun sudah tahu bagaimana cara mengalahkan musuh-musuhnya.

CARA KERJA TRANSFER FACTOR

3. MENYEIMBANGKAN : Transfer Factor membantu menyeimbangkan sistem imun Anda. Hal ini sangat penting untuk mengatasi masalah-masalah penyakit autoimun seperti Lupus, asma, sinus dll

“TRANSFER FACTOR : AMAN – UNIK – DI PATENKAN – DARI SISTEM IMUN UNTUK SISTEM IMUN

Jumat, 15 Oktober 2010

Efek Samping Kemoterapi dan Solusinya

kemoterapiSecara umum untuk mengobati kanker adalah melalui:
1. Pembedahan atau operasi (mengangkat kanker secara keseluruhan karena kanker hanya dapat sembuh kalau belum dapat menjalar ketempat lain)
2. Kemoterapi atau obat-obatan (pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker)
3. Radioterapi atau penggunaan sinar radiasi
Namun dalam proses penyembuhan kemoterapi tidak hanya memberikan dampak yang baik tapi juga menimbulkan Efek Samping (dampak negatif).
Efek Samping Kemoterapi
Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa timbul adalah:
 1. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan.
 2. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum/selama/sesudah pengobatan kemoterapi.
Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
 3. Gangguan pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.
Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang.
Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan
 4. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
 5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
 6. Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
 7. Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
A. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
B. Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
C. Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.
8. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan jenis kemoterapi yang diberikan adalah:
· Biaya atau harga dari kemoterapi tersebut.
· Fasilitas yang memadai; kemungkinan untuk kontrol dan pengawasan.
· Protokol kemoterapi.
· Keadaan umum tubuh dan adanya penyakit atau kelemahan lain yang menyertai.
Syarat seseorang mendapat kemoterapi:
· Fungsi organ baik.
· Jenis sel darah merah dan darah putih cukup.
· Tidak demam.
· Tidak perdarahan.
· Dapat melakukan kegiatan sehari-hari sendiri (sehat)

Solusi agar terbebas dari bahaya Efek Samping Kemoterpi yaitu dengan pengobatan menggunakan transfer factor

Manfaat Pengobatan Dengan Transfer Factor :

  1. Tidak ada Efek Samping (bayi berusia kurang dari 1 tahun dapat mengkonsumsinya).
  2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 283% dari normal sehingga sel Imun mampu membunuh sel-sel kanker dengan cepat.
  3. Tidak ada jaringan tubuh (sel-sel disekitar kanker) yang sehat ikut rusak pada waktu pengobatan.
  4. Mampu memulihkan kondisi tubuh dengan cepat setelah dilakukan Kemoterapi.
  5. Dapat dilakukan bersamaan pada masa Kemoterapi (dapat mencegah timbulnya Efek Samping akibat kemoterapi).
  6. Tidak ada syarat khusus untuk mengkonsumsi transfer factor

Potensi dan Manfaat Buah Kapulaga

kapulagaKapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain.
Orang Tionghoa menyebutnya pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani biasa menyebut cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.

kayu secang




Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.

Nama Lokal :
Secang (Sunda), kayu secang, soga jawa (Jawa),;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, batu darah (TBC), luka dalam, sifilis, darah kotor,; Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah; Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.;

Pemanfaatan Tanaman Obat Secang :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Kayu. Kulitnya dibuang, dipotong-potong lalu dikeringkan.


PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-9 g, direbus.
Pemakaian luar: Kayu direbus, airnya untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang meradang.

CARA PEMAKAIAN:
1. Pembersih darah:
Kerokan kayu ditambah ketumbar dan daun trawas, rebus.

2. Diare / mencret:
5 g kayu dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
selama 15 menit. Setelah dingin disaring, dibagi menjadi 2 bagian.
Minum pagi dan sore hari.

3. Batuk darah pada TBC:
1 1/2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya,
rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas, Setelah
dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

4. Radang salaput lendir mata:
2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, airnya dipakai untuk merambang mata yang sakit.

5. Berak darah:
1 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Sepat tidak berbau. Menghentikan perdarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik. KANDUNGAN KIMIA: Kayu: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.

Terapi Autis Dengan 4Life Transfer Factor


Autis|Autism|Autisme|Autisma merupakan gangguan perkembangan neurobiologis yang berat, yang timbul dalam 3 tahun pertama kehidupan anak.
Penyebab Autis adalah gangguan neurobiologist yang sangat kompleks. Ini dapat disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan seperti pengaruh negatif selama masa perkembangan otak . Beberapa faktor yang menyebabkan pengaruh negatif tersebut antara lain :
- penyakit infeksi yang disebabkan virus, kuman & jamur yang mengenai susunan saraf pusat,
- trauma,
- keracunan logam berat dan zat kimia lain baik selama masa dalam kandungan maupun setelah dilahirkan,
- gangguan imunologis ( autoimun )
- gangguan absorbsi protein tertentu akibat kelainan di usus.

Gejala Autis bisa dideteksi mulai dari
bayi hingga tahun kelima pertumbuhan anak, seperti dikutip dari Disabledworld, Selasa (16/2/2010) :

Baru Lahir
Sejak bayi, anak autis biasanya tidak bisa merasakan atau merespons kehadiran orangtuanya. Ia tidak akan tertarik untuk melakukan kontak mata dan cenderung tertarik dengan objek yang bergerak. Bayi autis juga lebih banyak diam dan tidak menangis selama berjam-jam.

- Tahun Pertama
Ada sejumlah kemampuan utama yang umumnya dicapai anak anak dalam usia setahun antara lain berdiri dengan bantuan orangtua, merangkak, mengucapkan sebuah kata sederhana, menggerakkan tangan, tepuk tangan atau gerak sederhana lainnya. Jika anak tidak dapat melakukan kemampuan ini, tidak berarti itu gejala autisme. Ia dapat saja mencapai kemampuan itu nanti. Namun tak ada salahnya untuk waspada dan segera periksakan jika anak tak mencapai satu pun kemampuan umum diatas.

- Tahun Kedua
Gejala autisme terlihat lebih jelas jika anak tidak tertarik pada ibunya atau orang lain, jarang menatap atau tidak terjadi kontak mata, tidak menunjuk atau melihat pada objek yang diinginkan, tak dapat mengucapkan dua patah kata, kehilangan kata-kata yang sebelumnya ia kuasai, mengulang-ulang gerakan seperti menggoyangkan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan-belakang, tidak suka bermain, sering berjalan berjinjit.

- Tahun Ketiga - Kelima
Gejala autisme setelah tahun kedua, semua yang terjadi pada tahun sebelumnya di atas dengan tambahan terobsesi oleh suatu objek tertentu seperti mainan atau game, sangat tertarik dengan suatu rutinitas, susunan atau keteraturan benda, sangat marah jika keteraturan atau susunan benda terganggu, sensitif terhadap suara keras yang sebenarnya tidak mengganggu anak lainnya dan sensitif terhadap sentuhan orang lain seperti tak suka dipeluk.
Deteksi dini bisa mengurangi beban mental dan mempercepat penanganan maupun penyembuhan anak autis.



Terapi Autis dengan 4Life Transfer Factor Advance
Terapi Autis 4Life Transfer Factor Advance

Dari beberapa penyebab autis yang telah diketahui diatas, sebagian besar dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya, seperti:
- membunuh penyebab infeksi pada otak (spt: virus, kuman & jamur),
- membuang semua racun yang masuk kedalam tubuh (melalui makanan, air & udara),
- autoimun (sel-sel kekebalan yang justru menyerang sel sel otak anak),
- gangguan absorpsi tertentu akibat kelainan diusus ( yang kemungkinan disebabkan oleh adanya zat racun, kuman, bakteri, alergi).


4Life Transfer Factor Advance menjadi pilihan yang paling bagus bagi penderita autis karena
4Life Transfer Factor Advance membantu tubuh anak dalam :
menghilangkan/menangkal infeksi virus, kuman, jamur
4Life Transfer Factor berisi informasi kekebalan tubuh (foto kimiawi
virus, kuman, jamur dan cara mengalahkan mereka) dari sistem kekebalan tubuh heroik yang telah mengalahkan 200.000 jenis virus, kuman & jamur. Sel-sel kekebalan tubuh anak bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengalahkan sumber infeksi, yaitu virus, kuman & jamur.
- memperbaiki kelainan kekebalan tubuh (autoimun)
Informasi kekebalan yang ada dalam 4Life Transfer Factor juga bisa digunakan oleh sel-sel kekebalan tubuh anak dalam mengenali mana sumber ancaman mana yang bukan, sehingga bisa menghindarkan sel-sel kekebalan tubuh anak menyerang dirinya sendiri, tetapi mengarahkan mereka untuk menyerang sumber ancaman yang sesungguhnya seperti virus, kuman, jamur, sel kanker & zat racun didalam tubuh.
- menurunkan kecenderungan alergi
Keadaan alergi hampir mirip dengan autoimun, tetapi bedanya bila autoimun pemicunya dari dalam tubuh (spt: sel
darah merah, sel pankreas, dll ) sedangkan alergi dari luar tubuh seperti makanan, minuman, debu, udara dingin/panas, serbuk sari, protein tertentu, zat-zat tertentu, dll).
- membuang zat racun dari dalam tubuh
Setiap hari banyak sekali racun yang masuk ke dalam tubuh kita baik melalui makanan, minuman, udara, bahkan melalui efek dari obat yang kita konsumsi atau vaksinasi ( mengandung logam berat merkuri ). Dengan
informasi kekebalan yang dimilikinya, 4Life Transfer Factor membantu sel-sel kekebalan tubuh mengidentifikasi berbagai macam zat-zat beracun didalam tubuh dan membuangnya.
4Life Transfer Factor Advance sangat aman dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan oleh bayi yang baru berumur 1 hari ( bayi prematurpun boleh mengkonsumsi 4Life Transfer Factor ).
Mengkonsumsi 4Life Transfer Factor sama amannya dengan minum ASI bagi anak-anak & bayi, mengapa demikian?  karena didalam ASI juga terdapat Transfer Factor ibu. Transfer Factor yang berasal dari Manusia, Sapi & Ayam bentuknya sama dan bisa saling berbagi pakai secara aman
.
Terapi Autis 4Life Transfer Factor - Dr Kenneth BockDR KENNETH BOCK, Pakar AUTIS dari Amerika, berpendapat bahwa autisme dapat diterapi secara efektif melalui diet khusus, suplemen gizi dan pembuangan racun.
Dr Bock memasukkan 4Life Transfer Factor Advance dalam protokol pengobatan bagi para penderita Autis.




Studi tentang Penggunaan 4Life Transfer Factor Advance pada Penderita Autis
- Study 1
Fudenberg HH. Dialysable lymphocyte extract (DLyE) in infantile onset autism: a pilot study. Biotherapy. 1996;9(1-3):143-7. Neurolmmuno Therapeutics Research Foundation Spartanburg, S.C., USA.

40 infantile autistic patients were studied. They ranged from 6 years to 15 years of age at entry. 22 were cases of classical infantile autism; whereas 18 lacked one or more clinical defects associated with infantile autism ("pseudo-autism"). Of the 22 with classic autism, 21 responded to transfer factor (TF) treatment by gaining at least 2 points in symptoms severity score average (SSSA); and 10 became normal in that they were main-streamed in school and clinical characteristics were fully normalized. Of the 18 remaining, 4 responded to TF, some to other therapies. After cessation of TF therapy, 5 in the autistic group and 3 of the pseudo-autistic group regressed, but they did not drop as low as baseline levels.

- Study 2
Kenneth Bock, MD. Transfer Factor Study with Autistic Children.

9 children
ages: 2.9-9.9
average age: 5.07

These children were given three capsules of Transfer Factor, three times daily, for three months. Each patient was assessed prior to the treatment, six weeks into the study, and at the completion of the three-month study. Dr. Bock used the Gilliam Autism Rating Scale for evaluation purposes. This method applies different scores based on: stereotyped "autistic" behaviors, communication, social interaction and developmental markers. These scores are then added together to determine an autism quotient. The higher the autism quotient is, the higher the degree of autism in the patient.

At the end of the three-month study, seven out of the nine autistic children had at least some improvement. Specifically, these improvements included:

* More attentive
* Eye contact improved
* Eczema improved
* Decreased incidence of illness
* Improved language skills
* Resolution of diarrhea
* Improved toileting skills

Although this study was small, Dr. Bock believes its results are very promising. He has included Transfer Factor as part of his treatment protocol and is excited about its possibilities for boosting the immune system in patients with autism as well as many other conditions he encounters on a daily basis.
Dr. Kenneth Bock is a physician who is renowned for his integrated approach to health and wellness. For the past 17 years he has integrated alternative modalities with conventional medicine into what he calls Progressive Medicine. He is the co-author of two books: The Road to Immunity and Natural Relief for your Child's Asthma. Dr. Bock recently conducted an important study on the use of Transfer Factor with children who have Autism Spectrum Disorders.

- Clinical observation of Dr. David Markowitz (Pediatrician)
"Some interesting observations from 4-5 kids with autism in our practice. All were started on transfer factors as a means to boost their immune system and hopefully keep them healthier. Well, that worked! But interestingly, all have shown better communication skills, better interactive skills, and less self-stimulatory behavior. Parents are delighted. Dr. Kenneth Bock in NY has seen similar observations. Amazing what a boosted immune system can do."
Dr. Markowitz is a pediatrician in Kennebunk, ME with a patient base of 4,500 children and has served as the Senior Pediatrician in a Private Pediatric Practice for 19 years. He received his Bachelor of Science degree from the University of Rochester in New York. He received his medical degree, general Pediatric training, and Pediatric Hematology/Oncology Fellowship from the University of Connecticut School of Medicine in Farmington, Connecticut.



Testimoni
Lutfi Zakaria, Jakarta
Terapi Autis 4Life Transfer Factor - Lutfi ZakariaDi vonis Autisme sejak umur 2 th. Bermacam pengobatan telah di coba orangtuanya dgn biaya ratusan juta rupiah. Hingga umur 5 th, Lutfi belum dapat bicara dan hanya bermain sendirian. Pd Maret 2006, org tuanya memberi TF Advance dan Chewable tiap hari 2x. Setelah 2 bulan mengkonsumsi TF, Lutfi menunjukkan kemajuan sgt baik, penuturan kata sudah mulai teratur, menjuarai sains di sekolahnya, sudah tidak perlu guru pembimbing dan semakin normal keadaannya. Thanks to TF.

H. Hamzah Sarban, Medan
Anak saudaranya menderita autis
Menjadi tenang & mudah berkonsentrasi 

Rabu, 13 Oktober 2010

Pengobatan Alergi dengan 4Life Transfer Factor

Alergi - 4Life Transfer Factor









Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap benda asing tertentu yang disebut alergen. Alergen sebenarnya adalah zat yang tidak berbahaya bagi tubuh. Alergen masuk ke tubuh bisa melalui saluran pernapasan, dari makanan, melalui suntikan atau bisa juga timbul akibat adanya kontak dengan kulit.
Zat yang paling sering menyebabkan alergi: Serbuk tanaman; jenis rumput tertentu; jenis pohon yang berkulit halus dan tipis; serbuk spora; penisilin; seafood; telur; kacang panjang, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya; susu; jagung dan tepung jagung;sengatan insekta; bulu binatang; kecoa; debu dan kutu. Yang juga tidak kalah sering adalah zat aditif pada makanan, penyedap, pewarna dan pengawet.


Penyebab Alergi
Penyebab alergi adalah karena sel-sel kekebalan tubuh tidak bisa mengenali alergen sebagai obyek yang tidak berbahaya, tetapi malah mengenali mereka sebagai musuh yang harus diserang habis-habisan sehingga menimbulkan peradangan pada organ tubuh.

Gejala Alergi
Gejala klinis terjadi karena reaksi imunologik yang tidak semestinya tersebut dapat mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Jika organ sasaran tersebut misalnya paru-paru maka manifestasi klinisnya adalah batuk atau asma,
bila sasarannya kulit akan terlihat sebagai gatal-gatal,
bila sasarannya hidung maka akan timbul hidung tersumbat atau pilek,
bila organ sasarannya saluran pencernaan maka gejalanya adalah diare dan sebagainya.
Celakanya, tak hanya paru-paru atau kulit yang kerap jadi sasaran tembak. Sistem susunan saraf pusat atau otak pun dapat terganggu oleh reaksi alergi. Apalagi otak merupakan organ tubuh yang sangat sensitif dan lemah. Jika fungsi otak terganggu, banyak sekali kemungkinan manifestasi klinisnya, termasuk gangguan perkembangan dan perilaku, semisal gangguan konsentrasi, gangguan perkembangan motorik, gangguan emosi, keterlambatan bicara, hiperaktif, hingga autisme. Renzoni A dkk tahun 1995 melaporkan autism berkaitan erat dengan alergi. Menage P tahun 1992 mengemukakan bahwa didapatkan kaitan IgE dengan penderita Autism.

Pengobatan Alergi
Karena penyebab alergi adalah sel-sel kekebalan tubuh yang tidak bisa mengenali alergen sebagai obyek yang tidak berbahaya, tetapi malah mengenali mereka sebagai musuh yang harus diserang habis-habisan, maka pengajaran terhadap sel-sel imun tersebut supaya mengenali alergen sebagai obyek yang tidak berbahaya adalah kunci sukses pengobatan alergi.

Bisakah pengajaran terhadap sel-sel imun ini dilakukan ?
Didalam tubuh setiap mamalia terdapat molekul cerdas yang diberi nama Transfer Factor. Molekul inilah yang mengatur seluruh sel-sel imun kapan harus bertindak & kapan harus diam. Molekul ini menyimpan semua informasi imun berupa struktur kimiawi bibit penyakit (virus, kuman, jamur, sel kanker) yang pernah dikalahkan oleh sel-sel imun tubuh mulai usia 0 hingga sekarang. Ia juga menyimpan rumus antibodi yang pas dalam mengalahkan bibit penyakit tersebut.

Pada bayi yang baru lahir, sistem imunnya belum pernah mengalahkan bibit penyakit sehingga Transfer Factornya masih lugu alias kemampuannya masih 0. Kemampuan Transfer Factor bayi tersebut dapat dinaikkan secara cepat dengan cara memberikan ASI kolostrum (ASI antara 1-2 hari saat ibu melahirkan).
Mengapa bisa begitu ? 
Karena didalam ASI kolostrum mengandung 1% Transfer Factor ibu yang berisi informasi imun tentang gambaran & cara mengalahkan berbagai bibit penyakit yang pernah dihadapi oleh sistem imun ibu. Transfer Factor ibu layaknya seorang intruktur yang mengajari Transfer Factor bayinya agar mampu mengalahkan berbagai bibit penyakit yang masuk ke tubuh bayinya. Maka dari itu bayi yang diberi ASI kolostrum memiliki daya tahan tubuh lebih bagus dari pada yang tidak diberi ASI kolostrum.

4Life Transfer Factor AdvanceDan kini, 4Life Research telah berhasil mengekstrak Transfer Factor dari sistem imun heroik yang telah mengalahkan 200.000 jenis virus, kuman, jamur, sel kanker dan mengenali alergen sebagai obyek yang tidak berbahaya dalam bentuk produk yang diberi nama 4Life Transfer Factor Advance. Dalam kasus alergi ini, Tranfer Factor yang ada pada 4Life Transfer Factor akan mengajari Transfer Factor penderita alergi agar membiarkan alergen lewat begitu saja tanpa direspon oleh sel-sel imun.








Beda dengan produk lain
Cara kerja 4Life Transfer Factor Advance ini berbeda dengan produk lain dalam mengatasi alergi. Produk lain cenderung untuk melemahkan sel-sel imun agar tidak terjadi respon yang berlebihan terhadap alergen. Cara ini jelas membahayakan tubuh, karena disisi lain dengan melemahnya sel-sel imun maka bibit penyakit akan mudah sekali masuk dan menguasai tubuh. Sedangkan 4Life Transfer Factor Advance tidak seperti itu cara kerjanya. 4Life Transfer Factor mendidik sel-sel imun kita agar selalu siap tempur melawan bibit penyakit (meningkatkan kekuatan sistem imun hingga 283%), bisa membedakan mana musuh yang harus diserang, mana kawan yang harus dilindungi dan mana orang biasa yang harus dibiarkan saja. 4Life Transfer Factor Advance memang solusi bagi penderita alergi.

Kandungan 4Life Transfer Factor Advance

















Testimoni

My family and I have had a history of allergies. I tried allergy shots for 5 years to see no improvement in my condition. After trying every known antihistamine and antibiotic, I turned to alternative remedies. Recently I had been experiencing hives daily for three months. I had tried a number of remedies with no effect until I heard about transfer factors. After taking the transfer factors for only two days the hives went away and haven't returned. My sinuses and scratchy voice have cleared and I have received several other side benefits as well including a renewed energy level. Yes, I want the world to know about this incredible medical breakthrough!
Bill Ormesher

I have had a serious allergy problem for several years. I got so sick I stayed in bed for days. I just didn't feel like doing anything. I felt drained, depressed, and irritable. I experienced one infection after another. It would start in my sinuses and spread to my ears and chest. I tried every nutrient that I would hear about. Among the many products I tried Goldenseal, Echinacea, Ambrotose, Biomune OSF, Ag-Immune, Life Enhancer, Immuncical, TriVita Complete, and a score of other popular nutrients. None of them made a difference. Finally, I tried transfer factors. Within two weeks I felt better and after a couple months I felt like a new person. I feel energized.
Mary Martin

For years I was very allergic to orange juice. If I drank just a little my throat would itch and swell. If I tried to clean the closet I would sneeze like crazy. After being on transfer factors for several months, I can drink orange juice and I cleaned the closet the other day without sneezing.It is like a miracle.
Hanif Kahn

Although not life threatening, Mum would develop swelling and itch all over her body on consuming just one peanut. After taking TF for 3 months she has developed a better tolerance for peanuts and is now able to eat several peanuts with out having any reaction.
TG/TW, Malaysia

For the past fifteen years I have suffered from chronic bronchitis, regular sinus infections, and severe allergies. I suffered from fatigue, migraine headaches, joint pain, and an overall weakening. After eight months on TF I am a new person. I feel like TF saved my life. I tried every nutrient that I could find, but only TF made the difference.
Naomi Jackson, Kansas

berbagai macam alat rumah tangga









Pengobatan Diabetes Tipe 1 | Kencing Manis Tipe 1 dengan 4Life Transfer Factor

Diabetes tipe 1 adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat mengendalikan jumlah glukosa dalam darah. Hal ini karena tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin secara alami dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.

Glukosa dan Insulin
Glukosa adalah bentuk sederhana dari gula yang ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman yang manis. Saat kita makan, pencernaan kita memecah makanan menjadi glukosa, kemudian glukosa ini masuk ke dalam aliran darah. Insulinlah yang menggerakkan glukosa ini dari aliran darah menuju sel-sel tubuh kita. Oleh sel tubuh, glukosa diubah menjadi energi. Tanpa insulin yang cukup, glukosa tidak dapat memasuki sel tubuh, dan akan tetap ada di aliran darah, inilah sebabnya mengapa orang yang mengidap diabetes memiliki kadar gula yang tinggi dalam darahnya. Kadar gula yang tinggi bisa berbahaya, karena ia dapat menyebabkan kerusakan pada Ginjal, Jantung, Syaraf, Mata & Pembuluh darah.

Gejala Diabetes Tipe 1 / Tanda-tanda Diabetes Tipe 1

  • Sering buang air kecil
  • Haus yang sangat
  • Nafsu makan meningkat
  • Berat badan turun
  • Kelelahan
  • Pemarah
  • Pandangan kabur
jika anda mengalami tanda-tanda ini, segeralah lakukan test darah di laboratorium.

Tanda tanda Diabetes Tipe 1



















Penyebab Diabetes Tipe 1

Para ahli belum mengetahui dengan pasti penyebab diabetes tipe 1 ini. Kemungkinan penyebabnya adalah virus atau penyakit autoimun ( ketika sel-sel didalam pankreas yang membuat insulin ( sel beta ) dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh ).Diabetes Tipe 1














Komplikasi Diabetes Tipe 1

Komplikasi Diabetes Tipe 1Bila dibiarkan tidak diobati, diabetis tipe 1 dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan kondisi koma diabetes (karena kadar gula yang sangat tinggi dalam darah) atau kematian. komplikasi pada diabetes tipe 1 dapat mengakibatkan kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung. Diabetes tipe 1 dapat juga menyebabkan tertutupnya pembuluh darah yang berukuran kecil dan apabila terjadi pada pembuluh darah mata, dapat menyebabkan kebutaan. Diabetes melitus merupakan penyebab utama kasus-kasus baru kebutaan pada orang berusia 20-74 tahun.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga dapat menimbulkan penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah antara 2-6 kali. Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf. Sirkulasi darah yang buruk karena penebalan pembuluh darah besar bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki, sedangkan pembuluh darah kecil bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.

Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Penderita diabetes yang mengalami batuk-batuk yang cukup parah dalam jangka waktu lama dan tidak jelas sebabnya (karena flu atau tersedak), harus mewaspadai adanya penyempitan pembuluh darah jantung dan penurunan fungsi jantungnya. Batuk itu bisa disebabkan karena serangan jantung (walaupun tidak merasakan sakit di sekitar dada seperti serangan jantung pada umumnya). Ketiadaan rasa sakit ini disebabkan karena sudah rusaknya saraf-saraf di sekitar pembuluh jantung.

Diabetes juga merusak ginjal, yang membuat ginjal tidak mampu menyaring racun dengan baik. Sekitar 40% dari kasus-kasus terbaru penyakit gagal ginjal diakibatkan oleh diabetes.

Tertutupnya pembuluh darah besar karena diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Walaupun kondisi ini juga terjadi pada orang yang tidak mengidap diabetes, orang dengan diabetes, memiliki kemungkinan 2 sampai 4 kali lebih besar mengalami kerusakan kardiovaskular.

Diabetes tipe 1 dapat mengakibatkan mati rasa, terutama pada kaki bagian bawah. Keadaan mati rasa ini dapat membuat penderita tidak merasakan sakit atau iritasi karena kulit yang sobek atau infeksi pada kaki sampai pada terjadinya komplikasi, sehingga dapat mengakibatkan amputasi. Luka bakar, Dapat pula terjadi rasa sensitif bila disentuh, dan kedinginan pada kaki, yang merupakan gejala penyakit neuropathy. Komplikasi lainnya termasuk resiko yang lebih tinggi pada kehamilan ibu yang mengidap diabetes dan sering timbulnya penyakit gigi.

Merawat | Perawatan Diabetes Tipe 1

Perawatan Diabetes Tipe 1Orang dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin 2 sampai 4 kali sehari, karena tubuh sendiri tidak dapat menghasilkan insulin ini. Tentunya jumlah insulin bisa berbeda antara individu yang satu dengan yang lain, tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik individu, pola makan, dan adanya kelainan lain. Biasanya, orang dengan diabetes tipe 1 melakukan pengukuran kadar glukosa beberapa kali sehari pada tetes darah. Berdasarkan tes tersebut kemudian ditentukan jumlah insulin yang disuntikkan, olah raga, atau makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kadar gula pada level normal.

Orang dengan diabetes tipe 1 harus hati-hati mengontrol pola makannya dengan cara mengkonsumsi makanan dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering. Dan harus diselingi dengan makanan kecil, sehingga tidak terlalu membebani kemampuan suplai insulin dalam membantu sel menyerap glukosa. Mereka juga perlu mengkonsumsi “gula kompleks”, yang dicerna tubuh secara lebih perlahan dan memperlambat kenaikan kadar gula darah. Makanan yang dianjurkan biasanya makanan dengan kadar lemak rendah (30 persen atau kurang dari total kalori), memberikan cukup protein (10 sampai 20 persen dari total kalori), dan mengandung berbagai macam karbohidrat seperti kacang, sayuran dan padi-padian. Olah raga teratur membantu sel tubuh untuk menyerap glukosa.

Walaupun sebagian besar orang dengan diabetes tipe 1 berusaha untuk menurunkan kadar gula dalam darah, kadar gula yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, jika seseorang dengan diabetes tipe 1 menyuntikkan terlalu banyak insulin, hal itu dapat menyebabkan kadar gula yang terlalu rendah. Selanjutnya, kadar gula terlalu rendah dapat menimbulkan hipoglicemia. Hipoglicemia ini ditandai dengan rasa lemas, gemetar, kebingungan dan kegundahan, mual dan muntah. Organ pertama yang terkena pengaruh dari keadaan ini adalah otak. Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak tetap. Penderita hipoglicemia dapat menghilangkan gejala dengan mengkonsumsi gula, seperti tablet glukosa, jus buah, atau permen.

Beberapa penderita bisa mengalami resistensi terhadap insulin. Insulin yang disuntikan tidak sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa membentuk antibodi untuk melawan insulin pengganti tersebut. Antibodi ini mempengaruhi aktivitas insulin sehingga penderita dengan resistansi terhadap insulin harus meningkatkan dosisnya.

Lemak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode yang tepat untuk diabetes tipe 1. Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik.

Pengobatan Diabetes Tipe 1
Jika penyebab diabetes tipe 1 ini adalah virus atau autoimun, maka terapi terhadap sistem kekebalan tubuh adalah kunci penyembuhan penyakit ini. Sistem kekebalan tubuh adalah sistem terpenting didalam tubuh manusia yang bertugas menjaga tubuh agar tetap selalu sehat. Sistem kekebalan tubuh merupakan tulang punggung sistem-sistem lain didalam tubuh ( spt: kardiovaskuler, endokrin, metabolisme & syaraf ). Sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah sistem kekebalan tubuh yang seimbang. Dia tahu kapan harus berbuat & kapan harus tenang. Dia menyerang dengan melipatgandakan kekuatannya saat tubuh dimasuki/diserang bibit penyakit (spt: virus, kuman & jamur, sel kanker, sel rusak & zat racun dalam tubuh), lalu tenang kembali saat bibit penyakit sudah berhasil dikalahkan ( jika tidak maka terjadilah yang namanya penyakit autoimun). Dia tetap tenang jika yang masuk adalah agen penyebab alergi (spt: debu, polen, udara dingin, dll). Dia juga tidak bereaksi terhadap sel baik lainnya. Intinya sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang bisa membedakan mana musuh, mana kawan dan mana orang biasa, menyerang musuh dengan melipatgandakan kekuatan, membantu/melindungi kawan & membiarkan orang biasa. Banyak herbal & obat dipasaran hanya bisa menguatkan sistem imun (utk virus, kuman, jamur, sel kanker, sel rusak, zat racun) atau melemahkan sistem imun (utk alergi & autoimun). Bila menguatkan imun saja bisa membasmi bibit penyakit tetapi bisa juga menyebabkan alergi & autoimun semakin parah, jika melemahkan saja bisa mencegah alergi & autoimun tetapi memberi jalan seluas-luasnya kepada bibit penyakit yang akan menyerang tubuh kita. Padahal untuk kasus diabetes tipe satu, butuh kedua-duanya berjalan bersamaan didalam tubuh. Satu untuk membasmi virus, kuman & jamur yang ada didalam tubuh, dua agar sel-sel penghasil insulin di pankreas tidak lagi dibunuhi oleh sistem kekebalan tubuh.

4Life Transfer Factor adalah kunci jawabannya
4Life Transfer Factor Glucoach adalah solusi yang tepat & paling aman dalam mengobati diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

4Life Transfer Factor GluCoach = 4Life Transfer Factor Advance + Herbal alami no.1 pendukung Sistem Metabolisme & Endokrin
4Life Transfer Factor Glucoach - Pengobatan Diabetes Tipe 1 | Pengobatan Diabetes Tipe 2
4Life Transfer Factor Advance yang terdapat didalam 4Life Transfer Factor GluCoach akan mengajari sel-sel kekebalan tubuh kita untuk mengenali mana musuh, kawan & orang biasa. Ia memberi pengetahuan tentang musuh-musuh yang harus diserang dan senjata (rumus antibodi) yang digunakan untuk mengalahkan mereka. Ia bisa memperbanyak antibodi menjadi 283% dari nomal agar musuh lebih cepat dikalahkan. Ia juga mengajarkan kepada sistem imun pengetahun tentang sel-sel baik yang tidak boleh diserang (spt: sel beta, sel darah merah, jaringan tubuh, dll), dan inilah yang paling penting untuk penderita diabetes tipe 1. 4Life Transfer Advance terdiri dari 44 rantai asam amino sehingga dengan cepat akan meregenerasi sel-sel yang rusak (termasuk sel beta di pankreas). Kemampuan lain dari 4Life Transfer Factor Advance adalah dalam hal alergi. Dia mengajari sistem kekebalan tubuh pengetahuan tentang agen penyebab alergi (spt: debu, serbuk bunga, udara dingin, dll) agar membiarkan mereka lewat tanpa direspon.

4Life Transfer Factor GluCoach juga diformulasikan dengan mineral, tumbuh-tumbuhan dan fitonutrien yang telah terbukti secara klinis mendukung kesehatan fungsi insulin, mendukung toleransi kadar gula dan meningkatkan kesehatan pankreas. Penderita diabetes tipe 1 sangat memerlukan pankreas yang sehat karena disinilah insulin dihasilkan. Insulinlah yang bisa membawa glukosa memasuki sel tubuh untuk diproses menjadi energi sehingga kadar gula dalam darah menjadi normal.

4Life Transfer Factor Glucoach merupakan campuran yang sempurna antara 4Life Transfer Factor Advance yang khusus mendukung sistem pertahanan tubuh dan herbal alami no.1 dalam mendukung kesehatan sistem metabolisme & sistem endokrin. Sungguh kombinasi yang sempurna bagi penyembuhan diabetes tipe 1.

Kandungan - 4Life Transfer Factor Glucoach